Desa Candimulyo, yang terletak di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, merupakan sebuah kisah nyata tentang ketahanan dan inovasi. Tujuh tahun lalu, desa ini berada di titik nadir, berjuang di bawah bayang-bayang status desa tertinggal. Namun dengan semangat pantang menyerah, Candimulyo berhasil bangkit dan bertransformasi menjadi desa yang maju dan mandiri. Keberhasilan ini tidak lepas dari perpaduan antara potensi alam yang melimpah dan inisiatif pembangunan berbasis masyarakat yang mengedepankan digitalisasi dan inovasi.Secara geografis, Desa Candimulyo berada di lereng selatan Gunung Sindoro dan diapit oleh Gunung Sumbing di sebelah timur. Lokasi strategis ini memberikan desa ketinggian 1.142 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan lahan di Candimulyo sangat subur. Secara administratif, desa ini berbatasan dengan Desa Candiyasan di utara, Desa Purbosono di timur, Desa Sumberdalem di selatan dan Desa Pagerejo di barat. Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang terus bertumbuh, Candimulyo kini menjadi salah satu desa yang paling dinamis di Kecamatan Kertek.

Inovasi dan Digitalisasi sebagai Pilar Pembangunan

Salah satu kunci keberhasilan Desa Candimulyo ialah program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) yang diberi nama "Abhinaya". Program ini telah membawa desa ini meraih predikat terbaik se-Jawa Tengah. Kampung KB Abhinaya bukan sekadar program biasa, melainkan sebuah inisiatif yang memadukan berbagai aspek pembangunan. Melalui program ini, pemerintah desa dan masyarakat berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.Inovasi utama dari program ini yaitu adanya digitalisasi desa. Salah satu instrumen pentingnya ialah "Rumah DataKu". Sistem ini memungkinkan desa mengumpulkan dan mengolah data kependudukan secara akurat, yang kemudian menjadi dasar untuk merancang program pembangunan yang tepat sasaran. Dengan digitalisasi, pelayanan publik menjadi lebih efisien dan transparan. Perubahan ini menunjukkan bahwa Candimulyo tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan kapasitas sumber daya manusia dan tata kelola pemerintahan yang modern.Transformasi ini tidak terjadi dalam semalam. Dalam periode 2018 hingga 2020, Candimulyo menapakkan langkah-langkah signifikan. Inisiatif awal difokuskan pada peningkatan partisipasi masyarakat dan perbaikan infrastruktur dasar. Hasilnya, desa ini berhasil meraih status "Desa Berkembang." Loncatan yang lebih besar terjadi setelahnya. Hanya dalam dua tahun, Candimulyo mencapai predikat "Desa Maju," sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa semangat kolektif dan inovasi dapat mengubah nasib sebuah desa.

Sektor Pertanian sebagai Tulang Punggung Ekonomi

Di balik keberhasilan inovasi dan digitalisasi, sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung perekonomian Desa Candimulyo. Berada di dataran tinggi, tanah di desa ini sangat subur dan ideal untuk budidaya berbagai jenis sayuran dan palawija. Mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya sebagai petani. Hasil panen dari desa ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi komoditas penting yang menopang ekonomi Wonosobo.Meskipun potensi wisata alam dan kerajinan belum menjadi sorotan utama, fokus pada sektor pertanian dan inovasi sosial-teknologi telah memberikan fondasi yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan. Peningkatan status desa, dari tertinggal hingga maju, juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang terlihat dari perbaikan sanitasi dan fasilitas umum lainnya.Secara keseluruhan, Desa Candimulyo merupakan contoh inspiratif tentang bagaimana sebuah komunitas dapat berkolaborasi untuk mengatasi tantangan dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Dengan memadukan potensi alam yang melimpah, inisiatif pembangunan berbasis masyarakat, serta pemanfaatan teknologi, Candimulyo telah membuktikan bahwa perubahan bukanlah dongeng, tetapi sebuah proses nyata yang dapat diwujudkan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah.